Lensa apa yang cocok buat saya?

Sebagai orang yang tertarik dengan fotografi, pemilihan alat yang tepat sering kali membingungkan dan tidak jarang kesalahan dalam mendapatkan alat yang tepat dapat mendatangkan frustasi berkepanjangan dan akhirnya memutuskan menjauhi fotografi sebagi hobby. Oleh karena itu mari kita coba buat membahasnya bersama, dan lensa sebagi organ penting perangkat kita menjadi target awal untuk kita bahas secara khusus. Sebenarnya lensa mana yg cocok buat kita…. ?


[You must be registered and logged in to see this image.]


Untuk mulai membicarakan lensa, lebih mudah kalau kita bedakan berdasarkan jarak titik api nya (focal length). Kamera yang umum dipakai sekarang, biasanya diperbandingkan dengan format 35mm… dimana untuk digital full frame ukuran sensornya sama dengan ukuran film 35mm, sedang kamera dgn cropt factor umumnya mempunyai pengali 1,5 atau 1.6 kali dari ukuran full frame yg artinya ukuran sensornya lebih kecil 1/1.5 atau 1/1.6 kali dari film 35mm yg berukuran 24x36mm itu.

Ini menjadi penting karena penggolongan lensa berdasarkan panjang titik api akan agak berbeda bila kita memakai kamera dgn cropt factor tertentu. Misalnya…. lensa 50mm pada kamera film, akan tetap dianggap 50mm pada kamera digital full frame, namun akan menjadi (1.6 x 50 = 80 mm ) pada DSLR Canon yg mempunyai cropt factor 1.6 atau jadi ( 2 x 50 = 100 mm ) pada kamera Olympus yg mempunyai cropt factor 2, dan jadi 75mm pada kamera Nikon yg mempunyai cropt factor 1.5.

Supaya tidak membingungkan, kita anggap saja kamera kita adalah kamera full frame atau kamera film, karena memang ini kamera yg terbaik dimana memiliki sensor yg cukup besar (24×36 mm). Namun tentu saja hal tersebut membuat harganya jadi lebih mahal dari kamera DSLR non full frame. Ada harga ada kwalitas… itu jelas….. , jadi kalau mau kwalitas baik dgn harga murah…. kenapa tidak coba kamera film ? Tapi itu cerita lain lagi…. akan kita bahas di topik yang berbeda….

Kembali ke lensa, lensa zaman sekarang lebih sering berbentuk lensa zoom atau juga disebut lensa vario karena mempunyai titik api yang berubah, jadi satu lensa bisa berfungsi sebagai beberapa lensa yg mempunyai titik api tetap (fixed lens). Lensa 18-55mm adalah gambungan lensa 18 mm hingga 55 mm, alangkah senangnya kita punya satu lensa yang bisa berfungsi spt banyak lensa…. apa lagi lensa-lensa ‘sapu jagad’ seperti 18-200mm yg mempunyai rentang focal length lebih dari 10x !!! Tentu saja ada yg dikorbankan disitu….misalnya ukuran jadi agak lebih berat, dan juga bukaan lensa yang lebih kecil, ketajaman lensa yang kurang dsb…dsb. Tapi untuk keperluan sehari-hari sepertinya lensa seperti ini sudah lebih dari cukup untuk kita pakai …. toh kita bukan profesional yang perlu mencetak hingga seukuran pintu garasi dgn detail yg sempurna.


[You must be registered and logged in to see this image.]


Lensa 50mm sering disebut lensa standar krn pembesaran yang dihasilkannya menyerupai pembesaran mata manusia. Untuk lensa dgn panjang titik api lebih kecil dari 50mm dianggap sebagai lensa bersudut lebar (wide) sedangkan yang lebih besar dari 50mm disebut lensa bersudut sempit, atau lebih dikenal dgn sebutan lensa tele (jauh) krn umumnya dipergunakan untuk memotret obyek dari jarak yang cukup jauh.

Lensa dengan sudut pandang 180* sering disebut lensa fish-eye krn menghasilkan gambar yg bulat melengkung seperti mata ikan, titik fokus nya umunya berkisar antara 8 – 16 mm. Lensa 18, 20 dan 24 mm sering dikategorikan lensa super wide. Sedangkan lensa 28 dan 35 mm dianggap lensa wide angle biasa. Lensa bersudut lebar berguna untuk mendapatkan cakupan hasil foto yang luas tanpa perlu bergerak terlalu jauh dari obyek, cocok untuk pemotretan di dalam ruangan, landscape dan juga untuk mendapatkan efek visual yang khusus dan menarik perhatian, misalnya pada pemotretan iklan dgn memakai lensa fish-eye

Diatas 50mm, misalnya lensa 70, 80, 85 dan 90 mm sering disebut sebagi tele pendek atau lensa portrait karena lensa-lensa ini paling sedikit menimbulkan distorsi jarak. Maksudnya jika kita memotret wajah, misalnya perbandingan jarak mata ke hidung dan hidung ke telinga adalah sama spt pada aslinya. Berbeda jika kita memotret dengan lensa bersudut lebar yg cenderung menjauhkan dua titik, maka muka orang yg kita foto akan tampak lebih melebar, sebaliknya dengan lensa tele jarak dua titik akan ditarik mendekat. Misalnya kita memotret orang di depan patung dgn lensa tele, maka seakan-akan jarak orang dan patung itu akan tampak mendekat pada hasil foto kita.


[You must be registered and logged in to see this image.]


Lensa 100, 135 dan 200 mm digolongkan lensa medium tele, biasanya digunakan untuk pemotretan di ruang terbuka spt bazzar, pesta kebun, pertandingan anak-anak dan acara-acara sejenis yang tidak terlalu memerlukan ruang yg luas. Namun tidak mengharuskan kita untuk mendekati obyek.

Lensa diatas 200mm ( 300, 400, 500 dan juga 1000mm) disebut sebagai lensa super tele, digunakan untuk keperluan-keperluan khusus seperti acara olah raga, teater, liputan dan sejenisnya. Lensa ini jarang digunakan sehari-hari karena ukurannya yang relatif besar dan berat dan juga untuk mendapatkan hasil yang bebas dari ‘shake’ hampir pasti diperlukan tripod untuk menyangganya.

Selain titik fokus, lensa juga dibedakan atas kekuatannya menangkap sinar, tergambar dari bukaan lensa yang dimiliki tiap lensa, yang mana digambarkan dgn angka diagfragma (aperture) atau biasa dipakai simbul ‘f/’

Rumus nya adalah sebagai berikut :

bukaan lensa (f) = titik fokus (mm) / diameter lensa (mm)

misalnya lensa tele berjarak titik fokus 100mm dengan diameter lensa 50mm, maka bukaan maksimalnya adalah 100mm / 50mm = 2
Jadi untuk mendapatkan lensa yang ‘kuat’ diperlukan diameter lensa yang cukup lebar, sesuai dengan pajang titik fokus lensa tersebut.

Selain kekuatan (power) dari lensa, kemampuan optik untuk memisahkan garis per mili meter atau dikenal dengan sebutan resolusi / daya pisah lensa juga menjadi perhatian dalam memilih lensa yang baik. Lensa berkwalitas tinggi mempunyai optik yang bagus sehingga dapat memisahkan dua garis yang berdekatan dari jarak yang cukup jauh, berbeda dengan lensa kelas bawah yang akan menangkap dua garis tadi menjadi satu garis saja. Untuk masalah optik seperti ini, lensa-lensa high-end , dengan kwalitas lensa yang baik jelas mempunyai kwalitas lebih baik dibandingkan lensa-lensa biasa.

Daya pisah ini juga berhubungan dengan kontras yang dapat dihasilkan oleh lensa, yaitu seberapa tegas lensa itu bisa memisahkan dua bagian yang berdekatan dan mempunyai perbedaan intensitas cahaya yang menyolok.

Dari kedua hal tersebut, daya pisah dan kontras, bisa dimengerti bahwa pada bayangan berdiameter 5cm akan lebih sukar menghasilkan gambar yg detail dengan garis halus terpisah, dibandingkan jika bayangan itu berukuran diameter 30cm dimana akan lebih mudah untuk menghasilkan dua garis tipis yang perpisah. Karena dua titik berjarak 0.1mm pada film berdiameter 5cm akan nampak spt berjarak 0.6mm ( 6 kali nya) pada bayangan yg berdiameter 30cm. Jelaslah kenapa film /sensor format besar dapat menghasilkan gambar yang relatif lebih tajam dibanding yang berformat kecil, walaupun keduanya memakai lensa yang sama.


[You must be registered and logged in to see this image.]


Kalau begitu, lensa mana yang pantas untuk dimiliki? Kalau begitu pertanyaannya, jawabannya adalah tergantung kebutuhan anda masing-masing. Untuk orang yang gemar memotret pemandangan, lensa sudut lebar (20mm) adalah pilihan utama, untuk memotret manusia dipilih lensa portrait (80mm), untuk memotret satwa atau di keramaian dipilih medium tele (200mm), sedangkan pemotret jalanan lebih menggemari lensa 28 atau 35mm sebagai lensa utamanya. Untuk keperluan dokumentasi sehari-hari, lensa zoom dgn rentang fokus 28-85mm dapat dijadikan pilihan utama.

Makin kuat lensa dengan bukaan lebar jelas makin bagus, tapi tentu saja harganya juga jauh lebih mahal, begitu pula dengan mutu optik nya… lensa-lensa high-end memberikan distorsi warna yang minimal dengan berbagai ‘bumbu’ coating lensa berteknologi terdepan yang bertugas menghilangkan flare (bayangan putih) dengan sempurna.

Jadi dari pada kita sibuk memilih lensa mana yang paling cocok untuk kita, lebih baik kita tentukan saja berapa dana yang kita siapkan untuk mebeli lensa, dan pilih satu lensa paling cocok dengan type memotret anda. Pasang lensa itu di kamera kesayangan kita … dan segera memotret, karena percuma saja memiliki lensa terbaik di dunia kalau lensa itu tidak dipakai untuk memotret.

Salam jepret…..

Candid : Prefer tele lens
Makro, shoot, street photograph : Fix Lens
CMIIW , masih nubie

lensa kit... :p

35mm f/2

wuih lensa mahal tuh.. 3.5 jeti..

TommyNA wrote:35mm f/2

wkakaka.... biang racunnya datang.... ampun dah, mulai lagi dia...


@denharto

maksudnya om tommy itu bukan lensa buat nikon bro ... secara beliau pengguna leica seri M...

lensa yang cocok untuk mount kameranya,karena banyak yang pinhole nih.hihi

untieno wrote:lensa yang cocok untuk mount kameranya,karena banyak yang pinhole nih.hihi

betul itu gan.... lebih pas memang kalau kita punya satu kamera untuk tiap2 jenis mounting yg berbeda... jadi kalau dapat lensa 'bagus' bisa langsung dipakai, secara di analog lebih mahal lensa nya dari pada kameranya...

btw, udah ada kamera mounting apa aja disitu bro?

weekks... sumicron ya?
2800 USD, ampuuunnn...

didonhp wrote:

TommyNA wrote:35mm f/2

wkakaka.... biang racunnya datang.... ampun dah, mulai lagi dia...


@denharto

maksudnya om tommy itu bukan lensa buat nikon bro ... secara beliau pengguna leica seri M...

Lensa2 yg focal lengthnya enak buat:
- nyetrit sekaligus landscape: 25mm f/2.8
- nyetrit dan portrait: 50mm f/1.4

Lensa pesta ketiga is fine

kalo saya lagi ngincer 24mm f 2.8 (nabung dulu)

dan 80-200, sukur2 dapet 70-200 (kalo ini masih harus lama nabungnya, hehe)

ngomongin value aja.. kurasa konyol pake kamera mahal dipasang lensa mediocore.. jadi patokan pribadi sih lensa yang digunakan minimal harganya sama ama harga kamera, idealnya harga lensa 2x harga kamera.. soalnya pernah pake eos 1n dipasang lensa 50mm 1.8, hingga kini masih merasa konyol

*** 3rd party lenses is not acceptable for me.. it doesn't make you cool, hip or young

IMHO loh

ircan wrote:ngomongin value aja.. kurasa konyol pake kamera mahal dipasang lensa mediocore.. jadi patokan pribadi sih lensa yang digunakan minimal harganya sama ama harga kamera, idealnya harga lensa 2x harga kamera.. soalnya pernah pake eos 1n dipasang lensa 50mm 1.8, hingga kini masih merasa konyol

*** 3rd party lenses is not acceptable for me.. it doesn't make you cool, hip or young

IMHO loh

ehmm.... ehmm.......

apa memang betul sih lensa2 3rd party (jepang) gitu mutunya dibawah lensa yg satu merk dgn kameranya? kalau itu CZ mount nikon..... gak usah kita bahas sptnya ya... tp untuk yg jepang dibandingkan dgn keluaran kamera jepang, masa gak ada yg bagus?

** apa aja ya merk lensa 3rd party yg made in jepang..... tokina, tamron, sigma, itu aja yg gw tahu.... lainnya?

tokina mantap tuh, kadang2 lebih bagus dari aslinya dengan harga lebih murah..

itu lensa bagus menurut saya..
idealnya sih emang yang f 1.4
atau yang f 1 sekalian..

ircan wrote:ngomongin value aja.. kurasa konyol pake kamera mahal dipasang lensa mediocore.. jadi patokan pribadi sih lensa yang digunakan minimal harganya sama ama harga kamera, idealnya harga lensa 2x harga kamera.. soalnya pernah pake eos 1n dipasang lensa 50mm 1.8, hingga kini masih merasa konyol

*** 3rd party lenses is not acceptable for me.. it doesn't make you cool, hip or young

IMHO loh

denharto wrote:kalo saya lagi ngincer 24mm f 2.8 (nabung dulu)

dan 80-200, sukur2 dapet 70-200 (kalo ini masih harus lama nabungnya, hehe)

ente khan pake F80 yg notabene kamera AF dan meteringnya gak kerja kalo pake lensa manual, jadi wajar sih kalo nabungnya harus lebih serius hehehe..... dan gak disangkal bahwa orang yg maen AF cenderung pilih lensa zoom, gka semua sih tp umumnya gitu secara emang lensa zoom lebih banyak diproduksi bersamaan dgn teknologi AF yg makin berkembang.

kembali ke pemilihan lensa.... kalo gw sih ngerasa milih dan mendapatkan lensa yg bagus (+ cocok budget) itu lebih sukar dari pada cari kamera nya... apalagi klo kita ikutin pandangan om Irchan yg mematok kondisi ideal 2:1 utk harga lensa vs kameranya. Jadi biasanya kalo ada lensa yg cocok dihati, pasti gw ambil dulu.... terserah mo mounting apa..... nanti baru kita cari kameranya, secara kamera analog khan gak mahal2 amat dan asal mekaniknya jalan artinya itu kamera layak pakai krn memang sensor (baca: filmnya) khan bisa dipakai dimana saja, beda ama kamera digital yg harus menilik soal sensor, procesor dll..dll.....

jadi misalnya dapet lensa 24mm f2.8 mounting Minolta, sikat aja dulu..... abis gitu baru kita cari kamera nya.

** mangkanya gw punya beberapa kamera dgn mounting beda..... jadi kalo ada lensa cantik dan murah, gak peduli mountingnya apa ... langsung aja sikatt.... .


[You must be registered and logged in to see this image.]


imho sih....hehehe......

nanti kalo udah gape, niatnya sih mau beli FM2N..

didonhp wrote:
ehmm.... ehmm.......

apa memang betul sih lensa2 3rd party (jepang) gitu mutunya dibawah lensa yg satu merk dgn kameranya? kalau itu CZ mount nikon..... gak usah kita bahas sptnya ya... tp untuk yg jepang dibandingkan dgn keluaran kamera jepang, masa gak ada yg bagus?

** apa aja ya merk lensa 3rd party yg made in jepang..... tokina, tamron, sigma, itu aja yg gw tahu.... lainnya?

ah bukan mutu bagus apa ngga.. masalah gengsi aja
CZ tentunya bergengsi.. istilah 3rd party kan lebih merefer ke "lesser brand"

denharto wrote:itu lensa bagus menurut saya..
idealnya sih emang yang f 1.4
atau yang f 1 sekalian..

bagus atau ngga bagus, 50mm 1.8 II ngga cocok dipasang di 1n+PB E1 yang beratnya aja udah sekilo
effort manggul kameranya kegedean kalo cuma buat ditempelin lensa plastik.. mending pake EOS 1000F aja :p

ircan wrote:
ah bukan mutu bagus apa ngga.. masalah gengsi aja
CZ tentunya bergengsi.. istilah 3rd party kan lebih merefer ke "lesser brand"


bagus atau ngga bagus, 50mm 1.8 II ngga cocok dipasang di 1n+PB E1 yang beratnya aja udah sekilo
effort manggul kameranya kegedean kalo cuma buat ditempelin lensa plastik.. mending pake EOS 1000F aja :p

hahaha... sukar lah kalo alesananya gengsi gitu.....kekeke... ada2 aja loe broer....

dibilang jaga gengsi cari lensa satu pabrik ama kamera, tp kameranya masih kamera jepang....hhehe... emang sih batasan gengsi itu khan langit ( dan dompet ), jadi ya terserah masing2 orang aja ...

tp bener lho.... gak wajar kalo pake kamera mahal tp lensa nya murmer..... apa yg mo dikejar? mungkin gengsi juga.... gak peduli hasil fotonya, yg penting tongkrongan kamera 'sangar', sukur2 yg liat gak tau lensa mana yg mahal dan lensa mana yg murmer. Orang awam gear (baca: cewe2 imut) emang patokannya simple aja... kamera gede + lensa gede..... itu artinya gear mahal...... hahahaha...

jadi kalo mo keliatan hip en cool.... silahkan bawa kamera Large Format ... lengkap dgn serpha buat angkut2 onderdilnya....
** yg ada sih dianggap orang aneh ya om................

btw, biar bisa multiple quote gitu gimana caranya sih?

didonhp wrote:

ircan wrote:
ah bukan mutu bagus apa ngga.. masalah gengsi aja
CZ tentunya bergengsi.. istilah 3rd party kan lebih merefer ke "lesser brand"


bagus atau ngga bagus, 50mm 1.8 II ngga cocok dipasang di 1n+PB E1 yang beratnya aja udah sekilo
effort manggul kameranya kegedean kalo cuma buat ditempelin lensa plastik.. mending pake EOS 1000F aja :p

hahaha... sukar lah kalo alesananya gengsi gitu.....kekeke... ada2 aja loe broer....

dibilang jaga gengsi cari lensa satu pabrik ama kamera, tp kameranya masih kamera jepang....hhehe... emang sih batasan gengsi itu khan langit ( dan dompet ), jadi ya terserah masing2 orang aja ...

tp bener lho.... gak wajar kalo pake kamera mahal tp lensa nya murmer..... apa yg mo dikejar? mungkin gengsi juga.... gak peduli hasil fotonya, yg penting tongkrongan kamera 'sangar', sukur2 yg liat gak tau lensa mana yg mahal dan lensa mana yg murmer. Orang awam gear (baca: cewe2 imut) emang patokannya simple aja... kamera gede + lensa gede..... itu artinya gear mahal...... hahahaha...

jadi kalo mo keliatan hip en cool.... silahkan bawa kamera Large Format ... lengkap dgn serpha buat angkut2 onderdilnya....
** yg ada sih dianggap orang aneh ya om................

btw, biar bisa multiple quote gitu gimana caranya sih?

Wah sepertinya kalo kamera murah, lensa murah itu dianjurkan
Btw, kalo lensa hasilnya nge soft kayak Photax itu bagus kagak ?

kalo kamera film sih, body murah ngga papa, yang penting lensa bagus, karena sensornya universal yaitu fullframe film, hehe.. kamera murah kalo dipasangin lensa cadas, pasti hasilnya bagus.. (tergantung yang motret juga sih)

denharto wrote:kalo kamera film sih, body murah ngga papa, yang penting lensa bagus, karena sensornya universal yaitu fullframe film, hehe.. kamera murah kalo dipasangin lensa cadas, pasti hasilnya bagus.. (tergantung yang motret juga sih)

maaf ni saya newbie bgt di kamera analog, saya mau tanya berarti kalo untuk slr analog itu body apa aja ga masalah kan yang penting masih normal fungsinya tinggal kasih lensa yg mendingan? ada saran ga untuk kamera2 yg user interfacenya ga ribet sama enak bagus buat pemula
thanks sebelumnya

erwinssyah wrote:

denharto wrote:kalo kamera film sih, body murah ngga papa, yang penting lensa bagus, karena sensornya universal yaitu fullframe film, hehe.. kamera murah kalo dipasangin lensa cadas, pasti hasilnya bagus.. (tergantung yang motret juga sih)

maaf ni saya newbie bgt di kamera analog, saya mau tanya berarti kalo untuk slr analog itu body apa aja ga masalah kan yang penting masih normal fungsinya tinggal kasih lensa yg mendingan? ada saran ga untuk kamera2 yg user interfacenya ga ribet sama enak bagus buat pemula
thanks sebelumnya

coba ikutan jawab.... :p

betul itu, asal normal fungsi silahkan pake, yg penting lensa nya BAGUS. Walau kamera 'mahal' sudah pasti lebih nyaman digenggam dan dipakainya, tp soal hasil sih gak beda, khan 'sensor' (baca= film) nya tetep sama.

kamera analog yg gak ribet, hmm... tergantung sekarang ente pake kamera apa. Kalo biasa paka EOS, pastinya gak akan ribet buat pake EOS analog. Kalo biasa pake Nikon ya pilih aja yg cap nikon.... kamera analog yg motorized dan AF umunya sih gak bakalan terlalu ribet , krn sudah banyak auto nya, mirip2 DSLR yg LCD nya rusak ......

Tp kalau mau kamera yg 'simple' (gak banyak tombol2 dan pengaturan) ya pilih saja kamera full mekanikal .... tp tentu saja akan lebih sulit mendapatkan exposure yg bagus krn semua serba manual.


buat 'pemula' yg belum pernah motret sama sekali .... gw pikir enakan cari kamera analog yg sudah ada mode Auto nya... minimal Av .... auto focus gak terlalu perlu..... misalnya kamera Nikon FE, Pentax ME Super, Minotla XG atau banyak lagi.

buat yg pernah pakai DSLR dan sudah terbiasa dimanja autofocus... cari aja yg kamera analog motorized dan sudah AF.... cari yg satu pabrikan dgn yg biasa dipakai biar gak canggung.


itu aja sih..... buruan cari yg sesuai budget ... pasang film, jepret, dan lihat hasilnya.....

didonhp wrote:
coba ikutan jawab.... :p

betul itu, asal normal fungsi silahkan pake, yg penting lensa nya BAGUS. Walau kamera 'mahal' sudah pasti lebih nyaman digenggam dan dipakainya, tp soal hasil sih gak beda, khan 'sensor' (baca= film) nya tetep sama.

kamera analog yg gak ribet, hmm... tergantung sekarang ente pake kamera apa. Kalo biasa paka EOS, pastinya gak akan ribet buat pake EOS analog. Kalo biasa pake Nikon ya pilih aja yg cap nikon.... kamera analog yg motorized dan AF umunya sih gak bakalan terlalu ribet , krn sudah banyak auto nya, mirip2 DSLR yg LCD nya rusak ......

Tp kalau mau kamera yg 'simple' (gak banyak tombol2 dan pengaturan) ya pilih saja kamera full mekanikal .... tp tentu saja akan lebih sulit mendapatkan exposure yg bagus krn semua serba manual.


buat 'pemula' yg belum pernah motret sama sekali .... gw pikir enakan cari kamera analog yg sudah ada mode Auto nya... minimal Av .... auto focus gak terlalu perlu..... misalnya kamera Nikon FE, Pentax ME Super, Minotla XG atau banyak lagi.

buat yg pernah pakai DSLR dan sudah terbiasa dimanja autofocus... cari aja yg kamera analog motorized dan sudah AF.... cari yg satu pabrikan dgn yg biasa dipakai biar gak canggung.


itu aja sih..... buruan cari yg sesuai budget ... pasang film, jepret, dan lihat hasilnya.....

saya biasa pake nikon d70 mode manual ane lebih seneng pake manual bisa eksperimen, wah oke2 kira kira nikon fe,fm,fg harga dipasar baru berapa ya gan yg udah sama lensa tapi, oiya saya mau nannya juga kalo ane beli slr bekasan gitu yang perlu diperhatikan apa ya?
thanks

erwinssyah wrote:
saya biasa pake nikon d70 mode manual ane lebih seneng pake manual bisa eksperimen, wah oke2 kira kira nikon fe,fm,fg harga dipasar baru berapa ya gan yg udah sama lensa tapi, oiya saya mau nannya juga kalo ane beli slr bekasan gitu yang perlu diperhatikan apa ya?
thanks

harga barang bekas umumnya sih bervariasi sesuai kondisi dan ketersediaan barang.....

diantara fe, fm dan fg .. yg paling murah umumnya FG .... FM dan FE kurang lebih mirip2 lah....

harga ny body only di pasbar bisa berkisar 500rb sampe 1,5 jt tergantung kondisi ( dan hoki ... hehe.. )

harga lensa pastinya lebih 'mahal' dari pada body, krn lensa masih banyak yg mencari buat di cocol ke kamera dslr, apalagi lensa2 manual nya Nikon dan juga Pentax yg paling fleksibel buat di kawin silang ke DSLR, jadi harganya juga amat sangat bervariasi... misal lensa 50mm f/1.4 nya nikon bisa berkisar dari 500k hingga 2jt tergantung kemulusan optik tentunya...

jadi kalo mo berburu FE, FM atau FG kumplit lensa 50mm nya..... hmmmm...mungkin sebaiknya disediakan anggaran sekitar 1 - 1.5 jt gan......


* kenapa gak cari yg murmer aja dulu? .... kalo udah serius mo main di analog baru deh naik kelas..... tp kalo tidak ada masalah dgn anggaran, emang sebaiknya sih langsung aja sikat kamera impian kita....